Selain mempertimbangkan harga AC central, Anda juga perlu memperhatikan jenis refrigeran yang digunakan. Mengapa? Karena refrigeran adalah elemen yang membuat sistem AC Anda bisa berfungsi dengan baik.
Jika Anda salah pilih, bisa-bisa efisiensi AC menurun, biaya operasional membengkak, dan umur mesin jadi lebih pendek. Bahkan, pilihan refrigeran juga bisa mempengaruhi reputasi perusahaan Anda dalam hal kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.
Apa itu Refrigeran dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Refrigeran adalah zat dalam sistem AC yang berfungsi untuk menyerap panas dari suatu ruangan dan membawanya keluar, sehingga suhu di dalam ruangan menjadi lebih sejuk. Ada berbagai jenis refrigeran. Masing-masing memiliki karakteristik sendiri dalam hal efisiensi, dampak lingkungan, dan keamanan.
Contohnya, ada refrigeran yang lebih ramah lingkungan dengan Global Warming Potential (GWP) yang rendah, tetapi mungkin memerlukan komponen mesin yang lebih kuat. Ada juga yang lebih tua, seperti R-22, tetapi sekarang sudah jarang digunakan karena berdampak buruk pada lapisan ozon.
7 Jenis Refrigeran yang Dipakai Sistem Pendingin
Terdapat tujuh jenis refrigeran yang paling sering digunakan dalam sistem AC. Dengan mempertimbangkan semua jenis ini, termasuk harga AC central, Anda akan lebih siap untuk membuat keputusan yang tepat.
-
Refrigeran R-22 (Freon)
Refrigeran R-22 atau Freon merupakan salah satu jenis refrigeran yang telah lama digunakan. Jenis ini sudah tidak lagi diproduksi karena dampaknya terhadap lapisan ozon.
Meski demikian, masih banyak sistem AC lama yang menggunakan R-22. Namun, karena produksinya sudah dihentikan, harga R-22 di pasaran menjadi lebih mahal dan sulit ditemukan. Selain itu, penggunaan R-22 memerlukan perawatan yang intensif untuk mencegah kebocoran.
-
Refrigeran R-32
Refrigeran R-32 adalah pilihan yang lebih modern dan lebih ramah lingkungan. R-32 memiliki GWP yang lebih rendah, yaitu sekitar sepertiga dari GWP R-22. Makanya, dampak R-32 terhadap pemanasan global jauh lebih kecil. Selain itu, R-32 juga lebih efisien dalam hal energi.
Meskipun R-32 lebih aman dari segi lingkungan, tetapi tetap perlu diperhatikan bahwa refrigeran ini termasuk dalam kategori mudah terbakar. Oleh karena itu, instalasi dan perawatan sistem AC yang menggunakan R-32 harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
-
Refrigeran R-410A (Puron)
Refrigeran R-410A, yang juga dikenal sebagai Puron, adalah salah satu jenis refrigeran yang paling umum digunakan saat ini, terutama dalam sistem AC tipe split dan pusat. R-410A tidak merusak lapisan ozon.
Namun, perlu diingat bahwa R-410A memiliki GWP yang cukup tinggi, yaitu sekitar 2088. Jadi, jenis ini tetap memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap pemanasan global.
Terlebih lagi, R-410A memerlukan tekanan operasional yang lebih tinggi dibandingkan. Maksudnya, komponen-komponen dalam sistem AC, seperti pipa dan kompresor, harus lebih kuat dan tahan tekanan.
-
Refrigeran R-454B
Refrigeran R-454B adalah jenis refrigeran baru, dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan GWP sekitar 466, R-454B memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih rendah.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. R-454B diklasifikasikan sebagai A2L. Artinya, jenis ini memiliki sifat mudah terbakar, meskipun dalam kategori “ringan” sehingga instalasi dan perawatan sistem AC memerlukan tindakan keamanan ekstra untuk mencegah risiko kebakaran.
-
Refrigeran R-407C
Refrigeran R-407C merupakan jenis alternatif yang sering digunakan untuk menggantikan R-22, terutama dalam sistem AC yang lebih tua. Pasalnya, jenis ini memiliki karakteristik operasional yang mirip dengan R-22, membuatnya menjadi pilihan yang mudah untuk transisi.
Dari segi lingkungan, R-407C tidak merusak lapisan ozon, tetapi memiliki GWP sekitar 1774 yang masih cukup tinggi. Namun, R-407C tidak bisa digunakan sebagai pengganti langsung tanpa melakukan beberapa modifikasi pada sistem AC. Misalnya, minyak pelumas yang digunakan tidak kompatibel dengan R-407C, sehingga perlu diganti.
-
Refrigeran R-134a
Refrigeran R-134a merupakan jenis yang umumnya digunakan dalam sistem pendingin skala besar, seperti chiller. Dengan GWP sekitar 1430, R-134a tidak merusak lapisan ozon, tetapi tetap memiliki dampak terhadap pemanasan global.
R-134a juga dikenal karena efisiensinya dalam sistem pendingin dan kestabilannya dalam berbagai kondisi operasional. Salah satu aplikasi dari R-134a adalah dalam Clivet Centrifugal Chiller yang menawarkan efisiensi tinggi dan operasi yang sangat stabil, dengan harga AC central yang kompetitif.
-
Refrigeran R-744
Refrigeran R-744, juga dikenal sebagai CO2, adalah jenis refrigeran yang paling ramah lingkungan. Dengan GWP hanya 1, R-744 hampir tidak memiliki dampak terhadap pemanasan global.
Selain itu, R-744 juga dikenal karena efisiensinya, terutama dalam aplikasi pendinginan suhu rendah. Akan tetapi, penggunaan R-744 membutuhkan tekanan operasional yang sangat tinggi, sehingga memerlukan perangkat dan instalasi khusus untuk menangani tekanan tersebut.
Makanya, biaya awal bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran lain. Selain itu, karena sifat fisikanya, R-744 lebih cocok untuk digunakan dalam sistem pendinginan suhu rendah daripada sistem AC ruangan.
Memilih refrigeran yang tepat untuk sistem AC tidak hanya mempengaruhi segi efisiensi dan biaya operasional saja, tetapi juga dalam konteks tanggung jawab perusahaan Anda terhadap lingkungan.
Ingin sistem HVAC Anda beroperasi dengan efisiensi maksimal? Percayakan pada layanan PT Bukaka Inti Aircon untuk perawatan sistem HVAC! Hubungi kami sekarang untuk konsultasi atau informasi lebih lanjut mengenai harga AC central!
